BeritaAzam.com, Sungai Mandau – Tangisan Darwis, Warga Desa Lubuk Umbut Kecamatan Sungai Mandau tak tertahan. Niat hati ingin bertanya dengan Calon Bupati Siak nomor urut 2 Dr.Afni Z,MSi terkait permasalahan desa, Darwis justru mencurahkan kesedihannya.
Kata demi kata tak terucap, Darwis kemudian memilih mengeluarkan sepucuk kertas yang berisikan peta wilayah Kecamatan Sungai Mandau yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Darwis bercerita terkait masyarakat setempat yang tak bisa mengurus sertifikat lahan diakibatkan daerahnya terdaftar sebagai kawasan hutan.
“Saya sudah dari umur 9 tahun tinggal disini Buk. Tanah peninggalan Datuk kami ditetapkan sebagai kawasan hutan. Bagaimana kami mau hidup Buk,” ujar Darwis.
Darwis dulunya seorang Ketua RW. Dikarenakan tidak bisa berbuat apa-apa, disebabkan banyaknya larangan dan aturan bagi masyarakat yang hidup di kawasan hutan, Darwis memilih mengundurkan diri.
“Ini tanah nenek moyang kami, tapi kami terjepit untuk sekedar bertahan hidup untuk anak cucu. Jalan kami tanah, kalau hujan tak bisa dilewati, kalau malam gelap gulita,” ungkapnya.
Darwis mengaku terlebih dahulu tinggal di kawasan tersebut, sebelum akhirnya ditetapkan pemerintah sebagai kawasan hutan. “Bahkan kuburan Datuk kami ada disini Bu,” kata Darwis.
Darwis berharap Afni merupakan jawaban dari doa-doa masyarakat Lubuk Umbut, memiliki pemimpin yang mampu membantu dan memberikan solusi bagi permasalahan mereka.
“Kami berharap ibuk bisa menang dan memimpin Siak. Bantu kami memperjuangkan hak kami,” harap Darwis.
Dr Afni terharu menyaksikan Darwis, seorang laki-laki yang juga tokoh masyarakat menangis dihadapan orang banyak, yang mayoritas perempuan.
Mantan Tenaga Ahli Menteri LHK ini berjanji akan berjuang bagi hak masyarakat di tiga desa terjauh dari Kecamatan Sungai Mandau. Yakni Desa Becah Umbai, Lubuk Umbut dan Tasik Betung.
“Mereka menangis di hadapan saya. Sudah banyak Ibu-ibu hamil harus melahirkan di tengah jalan. Ini Fakta. Jika tak juga percaya, atau dikira cuma gimmick politik semata, sadarlah!,” himbau Dr Afni.
Dr Afni berharap mereka yang saat ini sedang nyaman di lingkaran kekuasaan, untuk sejenak hilangkan sikap apatis dan sinis, kemudian jadilah humanis bersama mereka yang hidup bertahan di dalam kawasan hutan. “Mereka manusia, sama seperti kita,” sebut Dr Afni.
Dr Afni mengaku Ini bukan kali pertama ia mengunjungi Tasik Betung, Bencah Umbai, Lubuk Umbut, dan banyak pelosok lainnya di Sungai Mandau.
“Sudah berkali-kali saya kesini. Bahkan disinilah pertama kali saya semakin yakin, jikapun harus meninggalkan kenyamanan Jakarta, maka saya hanya mau pulang untuk menjadi Calon Bupati mereka. Sehingga jika Allah ridhoi, dari tangan inilah ada kebijakan baik menghadirkan keadilan sosial bagi rakyat di dalam pelosok kawasan hutan Sungai Mandau,” sebutnya.
Tanggal 27 November yang merupakan hari pencoblosan semakin dekat. Apapun hasilnya, Dr Afni menyebut tidak akan meninggalkan perjuangan untuk rakyat dalam kawasan hutan di Kabupaten Siak.
“Apapun hasil Pilkada nantinya, saya akan tetap berjuang untuk hak hutan tanah rakyat. Ini Tanah lahir dan mati kita bersama. Bahkan untuk berjuang bersama puluhan ribu rakyat Siak yang masih harus bertahan di dalam kawasan hutan, saya ikhlas dan rela, panggil saya Orang Utan!,” sebutnya.*