BeritaAzam.com, Pekanbaru – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menaruh perhatian khusus terhadap pendidikan penguasaan keahlian terapan tertentu (vokasi) di Provinsi Riau. Upaya ini dikuatkan dengan menjalankan program Penguatan Ekosistem Vokasi PHR yang menyasar kalangan santri dan masyarakat guna meningkatkan kualitas SDM di Riau yang unggul dan memiliki daya saing.
Bersama mitra pelaksana Politeknik Caltex Riau (PCR), PHR memberikan bekal keterampilan, pelatihan dan sertifikasi bagi santri pondok pesantren, usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan masyarakat. Total penerima manfaat Program Penguatan Ekosistem Vokasi PHR tahun 2023 mencapai 627 orang.
Pelaksanaan program ini turut didukung oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bengkalis dan Dinas Tenaga Kerja Rokan Hilir. Program vokasi PHR ini mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Riau.
“Program yang telah diselesaikan tepat waktu ini semoga dapat membantu Pemerintah Provinsi Riau dalam upaya memperkuat vokasi serta berkontribusi dalam peningkatan kualitas SDM Riau yang selaras dengan program link and match untuk menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Manager CSR PHR Pinto Budi Bowo Laksono, Rabu (27/12/2023).
Program Penguatan Ekosistem Vokasi PHR dimulai pada 19 September 2023 dan resmi ditutup pada 21 Desember 2023. Adapun ruang lingkup program pembinaan dan pelatihan vokasi ini meliputi, pemberdayaan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna bagi 264 santri Pondok Pesantren Ibnu Al Mubarok, 120 warga sekitar pesantren dan 1 UMKM.
Kemudian program pengembangan keterampilan masyarakat bagi 220 warga kurang mampu di Rokan Hilir, serta penguatan dan pengembangan keterampilan bagi 23 masyarakat di Bengkalis.
“Tentunya kami berharap terhadap peserta yang sudah dibekali keterampilan melalui pelatihan dan sertifikasi ini semakin meningkatkan kepercayaan diri dalam bersaing di dunia kerja hingga mampu berwirausaha,” tukas Pinto.
Lewat program ini, PCR bahkan berhasil memperoleh Matching Fund Vokasi 2023 dari Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbud Ristek melalui platform Kedaireka dengan program Penguatan Ekosistem Enterpreneurship berbasis Teknologi di pesantren dan masyarakat sekitar.
Mewakili Pemerintah Provinsi Riau, Kepala Dinas Pendidikan Riau Kamsol mengapresiasi PHR dalam mewujudkan SDM yang andal dan terampil melalui program penguatan vokasi ini. Hal ini kata dia, sangat berdampak pada peningkatan aspek soft skill dan hard skill bagi siswa (santri) dan masyarakat.
Selain itu, tambah Kamsol, transformasi teknologi saat ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari dunia pendidikan yang terus berkembang secara digital. Pemprov Riau ke depan juga akan menyasar bagaimana Smart Society 5.0 bisa diterapkan dalam pendidikan di daerah.
“Saat ini kita masuk di era society 5.0, artinya super smart society, memiliki kecerdasan yang luar biasa karena kecerdasan yang biasa-biasa saja sudah digantikan dengan teknologi-teknologi,” ulasnya.
Direktur Politeknik Caltex Riau Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid SSi MSc bersyukur kegiatan vokasi terlaksana dengan baik. Namun begitu, penutupan program vokasi bukan akhir dari upaya peningkatan kapasitas SDM bagi masyarakat.
“Ini adalah batu loncatan bagaimana kita terus berkontribusi melakukan program-program baru. Setidaknya dalam rangka memperkuat ekosistem pendidikan vokasi itu,” ujarnya.
Dadang juga menjelaskan tentang peta jalan bagaimana mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di vokasi, tidak hanya link and match dengan lingkungan sekitar, namun juga dengan kemajuan zamannya.
“Kita didik untuk link and match dengan zamannya. Salah satunya tentu kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,” tukasnya.*