SKK Migas Perkuat Kolaborasi dengan Pemprov Riau

BeritaAzam.com, Jakarta – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto melaksanakan pertemuan dengan Penjabat Gubernur Riau (Pj Gubri) SF Hariyanto di Batam, Peovinsi Kepulauan Riau, Rabu (03/07/2024) lalu.

Pada pertemuan itu, Kepala SKK Migas bersama Pj Gubri membahas isu operasional serta upaya bersama dalam peningkatan produksi hulu migas di Provinsi Riau.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, Provinsi Riau merupakan penghasil minyak mentah terbesar di Indonesia saat ini. Dengan kinerja lifting migas mencapai 180.000 BOPD (barel minyak per hari) atau 30 persen dari lifting nasional.

“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Pemprov Riau bagi industri hulu migas selama ini,” ucap Dwi Soetjipto.

Untuk mengatasai berbagai isu di lapangan, sebut Dwi Soetjipto, dibutuhkan sinergi bersama antara SKK Migas dan Pemprov Riau.

“Kami juga terus berupaya agar total produksi di Provinsi Riau dapat meningkat guna mengejar target 1 juta BOPD. Selain itu, keberadaan industri hulu migas juga harus memberikan dampak positif kepada masyarakat antara lain melalui DBH (Dana Bagi Hasil) Migas, PI (Participating Interest) 10 persen. Dan program pengembangan masyarakat,” kata Dwi sembari menambahkan, total realisasi investasi hulu migas di Provinsi Riau selama tahun 2020 hingga 2023 mencapai Rp274 triliun. Sementara itu, rencana investasi di tahun 2024 sebesar Rp69 triliun.

“Investasi dari hulu migas tentunya juga akan memberikan multiplier effect bagi Provinsi Riau, kami terus mendorong KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) untuk menyerap tenaga kerja lokal serta memprioritaskan penyediaan barang dan jasa lokal,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Dwi juga menyampaikan empat hal terkait dukungan operasional yang diperlukan dari Pemprov Riau. Yakni masih adanya kendala infrastruktur di sekitar wilayah operasi yang memerlukan dukungan perbaikan oleh Pemprov Riau, dukungan pemulihan situasi darurat di Wilayah Kerja (WK) CPP yang menyebabkan turunnya produksi sejak Februari 2024, tumpang tindih lahan di area kawasan hutan dan kendala pengadaan tanah skala besar.

BACA JUGA:  Wujudkan Peluang Tanpa Batas, Indosat Kenalkan Indosat Marvelous Xperience Center

Pj Gubri SF Hariyanto, menegaskan, Pemprov Riau komitmen untuk mendukung kelancaran operasi hulu migas di wilayahnya. Dan langkah-langkah konkret akan segera diambil dengan melakukan koordinasi bersama pihak-pihak terkait untuk mengatasi berbagai isu yang disampaikan oleh SKK Migas.

“Hal ini penting, terlebih lagi Riau telah mengelola PI 10% melalui BUMD Riau Petroleum di WK Rokan, Siak dan Kampar. Sehingga Pemprov berkepentingan agar operasi migas dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, sehingga target produksi dapat tercapai. Kami akan segera berkoordinasi membahas upaya-upaya penyelesaian masalah di lapangan, mengingat Provinsi Riau masih menjadi tulang punggung produksi minyak nasional, oleh karena itu penyelesaian isu-isu yang ada menjadi prioritas kami. Kami akan bekerja sama dengan instansi terkait, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, untuk mencari solusi terbaik yang dapat diterapkan dengan cepat dan efektif,” papar Pj Gubri seraya berharap, sinergi antara SKK Migas dan Pemprov Riau dapat terus ditingkatkan.

Menurutnya, peningkatan produksi migas di wilayah Provinsi Riau tidak hanya penting bagi sektor energi nasional tetapi juga memiliki dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat.

“Sinergi ini akan membuka peluang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program dan kontribusi ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya.*