Pergelaran Pesona Bhinneka Tunggal Ika Dihadiri 500 Undangan se Tanah Air

Malam Pergelaran Pesona Bhinneka Tunggal Ika ini juga dirangkai dengan penganugerahan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI kepada Pemerintah Provinsi, 10 Kabupaten dan Kota.

BeritaAzam.com, Pekanbaru – Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penghargaan kepada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota pada Sabtu 31 Agustus 2024 malam. Acara yang dilangsungkan di salah satu hotel di Pekanbaru, Riau ini berlangsung penuh kemeriahan.

Malam penganugerahan atas dukungan dalam gerakan pembagian sepuluh juta bendera merah putih tersebut ditampilkan juga berbagai atraksi kesenian dan budaya ditampilkan seperti Tari Saman dan Ballega dari Aceh, Tari Tari Cak Culay Nabuy2 dan Rentak Bulian dari Riau, Jaipongan dari Sunda hingga Sajojo dari Papua.

Malam Pergelaran Pesona Bhinneka Tunggal Ika tahun 2024 yang digelar Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau, Sabtu (31/8/2024) ini mendapat sambutan antusias dari sekitar 500 undangan yang hadir dari berbagai daerah di tanah air.

Selain atraksi kesenian, malam Pergelaran Pesona Bhinneka Tunggal Ika ini juga dirangkai dengan penganugerahan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI kepada Pemerintah Provinsi, 10 Kabupaten dan Kota.

Acara ini dihadiri Mendagri RI diwakili Dirjen Polpun Kemendagri RI, Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kemendagri Ri, PJ Gubri, Forkompinda, Bupati/Walikota se Indonesia, FPK se Indonesia, FPK Riau, dan FPK Kabupaten/Kota se Riau.

Ketua FPK Riau, Drs H Auni M Noor MSi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Kemendagri RI yang telah mempercayai Badan Kesbangpol dan FPK Riau sebagai Tuan Rumah Pergelaran Pesona Bhinneka Tunggal Ika tahun 2024 ini, sekaligus dirangkai dengan Penganugerahan Penghargaan Dari Kementerian Dalam Negeri RI kepada sejumlah pemerintah daerah.

“Pada Kesempatan ini kami mengundang kita semua untuk hadir pada pagi mulai pukul 08.00 WIB di Jalan Gajah Mada Pekanbaru untuk menyaksikan Parade Bhinneka Tunggal Ika yang menampilkan Pawai Paguyuban dengan kesenian dan pakaian adatnya, serta penampilan Bhineka Tunggal Ika yang dihadirkan oleh Paguyuban yang tergabung di FPK Riau,” ujarnya.

BACA JUGA:  Komunitas Peduli Penyelenggara Pemilu Riau Gelar Aksi Solidaritas Apresiasi Kinerja Petugas KPPS

Pj Gubernur Riau yang diwakili Asisten I Setdaprov Riau Zulkifli Syukur mengatakan, pembagian bendera merah putih tersebut tidak hanya berlangsung secara seremonial saja, namun dimaknakan sebagai momentum memupuk rasa cinta dan bangga terhadap negara Indonesia.

Sementara itu, Mendagri diwakili Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Togap Simangunsong mengapresiasi Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih yang telah terlaksana dengan baik di berbagai daerah.

“Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih ini untuk mengingatkan kita semua bahwa Bendera Merah Putih sebagai simbol negara kita patut dikenal dan selalu digelorakan dalam hati,” ungkapnya.

Dengan menggeloranya rasa cinta tanah air, sambungnya, maka akan semakin memperkokoh persatuan di tengah kemajemukan dan keberagaman.

Togap juga memuji kemeriahan acara Pergelaran Pesona Bhineka Tunggal Ika yang berlangsung sangat meriah. “Saya mengira acara ini menggunakan jasa event organizer, ternyata dipersiapkan langsung teman-teman FPK Riau sendiri. Luar biasa, ” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mendagri memberikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Bali, Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, NTB, Riau, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah.

Untuk kategori kota, pemerintah Kota yang menerima penghargaan Kota Bima (NTB) Kota Tual (Maluku), Kotamobagu (Sulut), Lhokseumawe (Aceh) , Medan (Sumut), Pagaralam (Sumatera Selatan), Pekanbaru (Riau), Tidore Kepulauan (Maluku Utara) dan Yogyakarta (DIY).

Sedangkan pemerintah Kabupaten yang menerima penghargaan Asahan (Sumut), Bone Bolango (Gorontalo), Bulungan (Kalimantan Utara), Gunung Kidul (DIY), Karimun (Kepri), Landak (Kalbar), Penajam Paser Utara (Kaltim) Purbalingga (Jateng), Semarang (Jateng) dan Subang (Jabar).*