BeritaAzam.com, Pekanbaru – Lawatan Rektor Unilak Riau Dr Junaidi ke Jepang berlanjut dengan mengunjungi Tokyo Metropolitan University (TMU), Rabu, 15 Februari, 2023. Sehari sebelumnya, rombongan telah melakukan pertemuan dengan Wadubes KBRI Tokyo John Thahjanto Boestami.
Pertemuan dengan kampus TMU mengangkat tema Colaboration in Education, Reseach and Culture (Kolaborasi bidang Pendidikan, Penelitian dan Budaya).
Kunjungan Rektor Unilak ke TMU Jepang disambut dengan ramah dan diskusi hangat oleh President TMU, Dr Takaya Ohashi, Wakil President International Affair Dr Masao Ayabe dan sejumlah pejabat lainnya. Sementara dari Unilak turut hadir Ketua Yayasan Raja Ali Haji Prof Dr Irwan Effendi, Wakil Rektor I Dr Zamzami.M.Kom, Wakil Rektor II Hardi SE MM, Wakil Rektor III Dr Bagio Kadaryanto, dan sejumlah dekan fakultas.
Pertemuan pimpinan Unilak dengan UTM terasa istimewa karena Dr Takaya Ohashi membawa sejumlah pejabat penting lainnya. Tokyo Metropolitan University merupakan kampus satu-satunya yang dibangun oleh pemerintah kota Tokyo, dan memiliki 9.000 mahasiswa, memiliki program pendidikan S1, dan S2 dengan 23 jurusan. Dan memiliki mahasiswa dari berbagai negara di dunia.
“Unilak, kampus yang berada di kota Pekanbaru, berdiri sejak tahun 1982, memiliki 9 Fakultas dan 1 Sekolah Pascasarjana. Ada 30 Prodi S1 dan S2. Di tahun 2022 ada 7 Prodi baru yang berdiri. Pendirian prodi baru dalam rangka memenuhi keinginan masyarakat dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” terang Dr Junaidi diawal pertemuan.
Dikatakan Dr Junaidi, di Unilak ada Prodi Pendidikan Bahasa Melayu, Prodi Sastra Daerah/Melayu, dan Sastra Indonesia, dan ada warga negara Thailand telah menjadi mahasiswa Unilak. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor TMU yang telah menerima dan menyambut rombongan Unilak untuk bersilaturahmi. Semoga kunjungan ini dapat segera terealisasi dengan cepat, terbuka pintu beasiswa bagi dosen, magang mahasiswa serta warga Jepang kuliah di Unilak dan lebih mengenal budaya Melayu. Kunjungan Unilak ke TMU ini dalam rangka mewujudkan Unilak unggul 2030, dan memperkuat Unilak untuk semakin go Internasional, serta memperkuat Budaya Melayu Riau, ” ucap Dr Junaidi dalam rilisnya.
Dikatakannya, alasan melakukan kunjungan ke kampus di Jepang karena ada kesamaan antara Indonesia dan Jepang. Sebagaimana diketahui Jepang yang merupakan negara maju, masih memegang teguh nilai-nilai budaya dan tata krama yang sangat kuat. Dan nilai ini tertanam juga dalam bidang pendidikan. Unilak sebagai kampus Budaya Melayu di Riau juga ingin mempromosikan Riau dengan Budaya Melayu di Jepang.
Pertemuan ini berlangsung lebih dari 1 jam. Dan dihadapan Presiden TMU, Junaidi mempertontonkan video profil Unilak. Tampak saat itu President TMU begitu serius dan fokus untuk melihat kampus Unilak.*