Di Tengah Tahun Politik, Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2024 Kembali Digelar

Anugerah Kebudayaan PWI Pusat (AK PWI Pusat) akan kembali diselenggarakan pada peringatan Hari Pers Nasional 2024 di Jakarta, di tengah rangkaian proses pemilihan umum (Pemilu) 2024 atau di tengah tahun politik.

BeritaAzam.com, Jakarta – Anugerah Kebudayaan PWI Pusat (AK PWI Pusat) akan kembali diselenggarakan pada peringatan Hari Pers Nasional 2024 di Jakarta, di tengah rangkaian proses pemilihan umum (Pemilu) 2024 atau di tengah tahun politik.

Sosialisasi mengenai AK PWI Pusat telah dilakukan pada Jumat (11/8/2023), yang diadakan baik secara tatap muka maupun daring melalui platform Zoom. Narasumber dalam acara ini adalah Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari, Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Mirza Zulhadi, dan Ketua Pelaksana AK PWI Pusat, Yusuf Susilo Hartono.

Sosialisasi ini diikuti oleh perwakilan PWI Provinsi dari seluruh Indonesia, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), serta perwakilan dari pemerintah kabupaten dan kota. Acara sosialisasi ini diawali oleh Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari, Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Mirza Zulhadi, dan Ketua Pelaksana AK PWI Pusat, Yusuf Susilo Hartono, beserta Tim Pokja AK PWI 2024.

Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari, dalam sambutannya, mengumumkan bahwa AK PWI Pusat 2024 akan dibuka kembali di tengah proses Pemilu 2024. “Kami berharap bupati dan wali kota yang masih aktif hingga tahun 2024 bisa mengikuti AK PWI Pusat 2024,” kata Atal S. Depari. Dia juga menyampaikan bahwa sejak pertama kali diselenggarakan pada Hari Pers Nasional 2016 di Lombok hingga AK PWI ke-5 pada Hari Pers 2023 di Medan, telah ada 48 bupati dan wali kota yang menerima penghargaan tersebut.

Atal menyatakan bahwa pers dan kebudayaan memiliki hubungan yang erat, dengan pers lahir dari kebudayaan. Ia menekankan bahwa dunia pers adalah tempat gagasan dan ide untuk menegakkan kebenaran melalui informasi yang objektif. Atal juga menyoroti pentingnya politik yang berkebudayaan dalam konteks Pemilu 2024, dengan pendekatan yang menyatukan dan menghargai.

BACA JUGA:  Bupati Siak Alfedri Berikan Kuliah Umum dan Beasiswa kepada Mahasiswa Unilak

Sekjen PWI Pusat, Mirza Zulhadi, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan AK PWI Pusat selama ini. Ia menyatakan bahwa tema AK PWI Pusat 2024, yaitu “Inovasi Budaya Lokal Unggulan untuk Memperkuat Identitas Daerah,” memberi ruang yang luas untuk diinterpretasikan.

Yusuf Susilo Hartono, penggagas dan pelaksana AK PWI Pusat sejak 2016, menjelaskan tema dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh bupati atau wali kota yang ingin mengikuti AK PWI Pusat 2024. Proses pendaftaran dan pengajuan proposal serta video dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus hingga 2 November 2023. Penjurian akan dilakukan pada 3 hingga 10 November 2023.

Dari semua yang mendaftar, akan dipilih 10 bupati atau wali kota sebagai nomine yang berhak menerima AK PWI Pusat dalam bentuk trofi Abyakta. Trofi ini akan diserahkan oleh Ketua Umum PWI Pusat dan disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada peringatan Hari Pers Nasional 2024.

Para nomine yang terpilih harus mempresentasikan proposal dan video mereka di hadapan tim juri pada tanggal 19 hingga 20 Desember 2023 di Kantor PWI Pusat, Jakarta. Pada saat presentasi, para bupati dan wali kota yang terpilih diwajibkan mengenakan pakaian adat.

Yusuf juga mengumumkan bahwa akan dibuat sebuah buku yang berisi profil para bupati dan wali kota yang menerima AK PWI Pusat 2024.*