BeritaAzam.com, Siak – Calon Bupati Siak Dr.Afni Z,M.Si resmi menyandang marga Tarigan. Gelar ini diberikan oleh masyarakat Karo Kabupaten Siak. Tak hanya Afni, sang suami Triono Dul Hakim, ST, M.IP juga mendapat pengesahan sebagai marga Ginting.
Penyematan marga tersebut berlangsung di rumah tokoh masyarakat adat Karo di Kampung Karo Minas Timur, Kabupaten Siak, Kontru Tarigan. Acara tersebut dihadiri tokoh lintas agama, tokoh masyarakat dan ratusan warga di Minas Timur, pada Kamis (19/9) malam.
Penabalan marga kepada keluarga Dr.Afni dipandu langsung oleh tokoh adat Karo, Kontru Tarigan. Acara digelar dengan beberapa prosesi, dimulai dari penyematan uis Karo (kain adat), sebagai tanda pengesahan bahwa Calon Bupati perempuan pertama di Kabupaten Siak tersebut merupakan bagian dari keluarga besar Tarigan.
Pada kesempatan tersebut, nuansa keberagaman dan kekeluargaan begitu terasa. Dr.Afni yang telah resmi menyandang marga Tarigan mengungkapkan, dirinya merasa bersyukur karena diterima dengan sangat baik sebagai bagian dari masyarakat Karo di Minas.
“Sekarang saya sudah bermarga Tarigan. Ini suatu kehormatan bagi saya dan suami yang diberi marga Ginting. Artinya antara kita sudah menjadi satu keluarga,” kata Dr.Afni.
Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini mengaku awalnya hanya datang untuk bersilahturahmi. Namun saat datang ia merasa terharu karena disambut penuh kehangatan dan ternyata diberi kejutan dengan penyematan marga Tarigan. Baginya ini menjadi pengalaman yang sangat berharga dan bernilai yang tidak bisa diukur dengan materi apapun.
“Ini amanah yang besar, bahwa sebagai keluarga, saya harus menjaga nama baik masyarakat Karo. Begitupun bagi suami saya yang malam ini juga mendapat marga Ginting. Kami berdua ini Dosen, pengajar dan pengabdi masyarakat, ini tentu suatu kehormatan bagi kami yang luar biasa dapat diterima sebagai keluarga besar Tarigan dan Ginting,” kata Dr.Afni.
Dr.Afni lantas menceritakan bahwa dirinya sudah terbiasa dengan keberagaman. Lahir di Siak Sri Indrapura, Afni bercerita bahwa Ayahnya suku Melayu asli Siak, dan Ibunya dari suku Minang, tepatnya Pitopang Jambak asal Payakumbuh. Sementara suaminya berasal dari Tegal, Jawa Tengah.
“Saya sendiri terlahir di keluarga NU dan mendapat amanah sebagai Ketua Muslimat NU Kabupaten Siak, sementara suami saya Muhammadiyah. Sejak awal menikah saya sudah terbiasa beda awal puasa ataupun lebaran, dan bagi kami itu biasa saja. Justru pelangi itu baru terlihat indah karena banyak perbedaan warnanya,” kata Dr.Afni.
Usai penyematan gelar adat, Dr.Afni dan masyarakat Karo yang hadir saling berdiskusi, terutama terkait dengan persoalan-persoalan sosial ekonomi masyarakat Karo di Kabupaten Siak, termasuk soal dukungan masyarakat Karo untuk Pilkada Siak nantinya.
“Kami akan membantu menyampaikan pesan dan program yang diusung Ibu Afni di Pilkada nanti. Bagi kami ini menjadi perjuangan kita bersama untuk membantu Ibu Afni memenangkan Pilkada Siak. Apalagi tadi sudah disampaikan bahwa Ibu Afni juga putri asli kelahiran Siak, dan inj juga menjadi harapan kita membawa Siak lebih baik ke depannya,” kata Kontru Tarigan.
Kontru berharap kekeluargaan yang terjalin antara Dr.Afni dan keluarga besar Tarigan, tidak sebatas ditautkan oleh kepentingan politik semata. Namun mereka berjanji akan menjadi saudara selamanya.
“Kehangatan kekeluargaan kita malam ini, semoga terus terjalin baik. Kami dari masyarakat Karo Minas, tentu akan mendoakan dan memberikan dukungan pada keluarga kami Dr.Afni untuk memenangkan Pilkada Siak tahun ini,” kata Kontru.
Usai acara tampak keakraban antara Dr.Afni bersama suami dengan masyarakat yang hadir. Mereka berdiskusi bersama dengan duduk di halaman teras rumah beralaskan tikar. Suasana kekeluargaan begitu terasa dan terjalin sederhana apa adanya.*