Beritaazam.com, Pelalawan – Situs bersejarah Makam Jauh Pelalawan yang terletak di tepi Sungai Hulu Bandar Pelalawan, Provinsi Riau ditemukan dalam keadaan rusak. Kerusakan di dua makam keramat itu yaitu makam Sayyid Syarif Abdurrahman bin Usman Assegaf (Raja pertama Pelalawan dari kalangan Habaib) dan makam Sayyid Mustafa Afandi Al Khalidi bin Muhammad Baqir.
Kerusakan Makam tersebut pertama kali diketahui oleh Tengku Darma selaku putra tokoh masyarakat Pelalawan yang juga pegawai pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pelalawan. “Ketika saya lewat komplek pemakaman untuk mencari rumput buat pakan ternak hari Rabu 13 September 2022 masih baik-baik saja. Namun ketika lewat lagi esok harinya, kok sudah pada tumbang semua batu nisan makamnya,” ujar Tengku Darma bertanya.
Sampai saat ini belum diketahui siapa yang melakukan perusakan dan apa motifnya. Pihak pemerintah melalui Camat Pelalawan dan pihak keluarga (ahlul bait) menyerahkan sepenuhnya soal perusakan ini kepada pihak yang berwenang,” lanjut Tengku Darma.
Mengetahui hal tersebut, Ketua PC GP Ansor Pelalawan Ali Zaenal Arifin bergerak cepat memperbaikinya.
“Kami sebagai anak-anak muda Nahdlatul Ulama punya tugas merawat peninggalan leluhur kami pendiri Kerajaan Pelalawan. Apalagi di sana bersemayam Raja dan Ulama yang telah berjasa mendakwahkan ajaran Islam di tanah Melayu ini,” ujar Ali Zaenal Arifin kepada awak media, Minggu, 18 September 2022.
“Perbaikan yang kami lakukan hanya sebatas mengembalikan posisi batu nisan makam yang dirusak orang tak dikenal (OTK) ke tempatnya semula. Kegiatan ini kami laksanakan tentu setelah melalui konsultasi dengan ahlul bait maupun dengan pihak pemerintahan setempat yaitu Camat Pelalawan,” ucap Kang Ali, sapaan akrab ketua PC GP Ansor Pelalawan itu.
Ali Zaenal Arifin mengatakan, kegiatan perbaikan ini dilakukan secara gotong royong, pada Sabtu, 17 September 2022 oleh kader-kader Ansor dan Banser, para pendekar silat PSHT, bahkan dihadiri langsung oleh Camat Pelalawan dan Kabag Kesra Setda Pelalawan Amri Juharza, S.Kom selaku ahlul bait. Empat buah batu nisan yang telah bergeser akibat ulah OTK diletakkan kembali ke posisinya semula dan dikuatkan pemasangannya dengan membuat dudukan semen yang permanen.
“40 orang yang hadir kompak berpartisipasi dalam kegiatan perbaikan makam sehingga selesai hanya dalam waktu sekitar 2 jam saja. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan Tahlil, Doa dan diakhiri dengan makan bersama di komplek makam,” jelas Ali.
Amri Juharza selaku pihak ahlul bait menyampaikan terima kasihnya kepada GP Ansor, Banser, Pendekar PSHT serta seluruh pihak yang terlibat dalam perbaikan makam. “Semoga ini menjadi berkah dan amal jariyah, dan semoga kejadian ini tidak terulang lagi, aamiin,” imbuhnya.*