BeritaAzam.com, Pekanbaru – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tangkerang Barat I dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Marpoyan Damai menggelar pengajian rutin yang penuh makna, Kamis (24/08/2023) malam. Acara ini diadakan di Masjid Nurul Yaqin Muhammadiyah, Jalan Paus, Tangkerang Barat, ba’da Magrib dengan pemateri inspiratif, Dr. H. Hendri Sayuti, MA., Ketua PWM Riau.
Pengajian berlangsung dalam rangkaian semarak Musyawarah cabang (Muscab) Muhammadiyah Marpoyan Damai ke-4 yang akan berlangsung Ahad, 27 Agustus 2023. Muscab ini diadakan di gedung SD Muhammadiyah 3 Unggulan, RT.02/RW.7, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.
Dalam pengajian ini, sebagai tuan rumah, Drs. H. Darwis Idris, menyampaikan harapannya agar semangat pengajian gabungan seperti ini dapat terus hidup pasca berakhirnya Muscab.
Dan selaku Ketua PCM Marpoyan Damai, Drs. H. Ali Anwar, mengajak seluruh jajaran, anggota Muhammadiyah, serta simpatisan untuk hadir dan meriahkan Muscab ke-4 ini. Ia juga menekankan bahwa para peserta Muscab dari setiap Ranting memiliki peran penting dalam memilih pimpinan Cabang Muhammadiyah yang akan datang.
Sedangkan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau membuka materi kajiannya dengan mengungkapkan nilai tradisi mengisi muscab dengan pengajian. “Mengisi muscab dengan berbagai kegiatan dan perlombaan boleh saja dilakukan, tetapi pengisian dengan pengajian memiliki makna yang lebih mendalam dan berharga,” katanya.
Dalam pemaparannya, Ketua PWM Riau mengakui bahwa banyak pihak dari luar sangat mengapresiasi perkembangan Muhammadiyah. Organisasi ini dinilai positif dan diprediksi akan terus berkembang, bahkan di tingkat internasional dengan berdirinya cabang-cabang Muhammadiyah di 33 negara. Termasuk peristiwa bersejarah transformasi gereja menjadi Masjid di Spanyol, yang menjadi contoh nyata kontribusi Muhammadiyah dalam mencerahkan umat.
Lebih lanjut, Ketua PWM Riau mengungkap rahasia di balik kesuksesan dan kemajuan Persyarikatan Muhammadiyah ini. “Ikhlash adalah kuncinya. Kombinasi antara niat suci, ilmu, dan amal kolektif telah melahirkan gerakan berjama’ah yang mengedepankan keshalehan pribadi dan sosial,” tegasnya.
Metode tarjih dan tajdid yang digunakan oleh Muhammadiyah memperkuat organisasi ini dalam menghadapi perubahan zaman dan berbagai dinamika kehidupan. Pengajian gabungan ini menjadi bentuk nyata dari semangat tarjih dan tajdid, menjadikan Muhammadiyah sebagai kekuatan yang terus memajukan umat dan mencerahkan dunia.*