BeritaAzam.com – Pada tanggal 6 Juni 2023, di kantor Pertamina Hulu Energi OSES, PT Valco Mulia International (VMI) dan PT Pertamina Hulu Energi OSES (PHE OSES) telah menandatangani Kontrak Pengadaan Material dan Jasa Nutrient Organic Oil Recovery untuk kerjasama implementasi proyek pilot Enhance Oil Recovery (EOR) dengan skema No-Cure No-Pay.
Proyek ini menggunakan teknologi Titan Organic Oil Recovery (OOR) di Blok Southeast Sumatra (SES), sebagai upaya nyata Pertamina dan penyedia teknologi untuk meningkatkan produksi minyak bumi di Indonesia guna mendukung ketahanan energi nasional di masa depan.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat, kebutuhan energi juga meningkat. Selama tahun 2022, Indonesia telah mengimpor sekitar 15,26 juta ton minyak mentah, meningkat sebesar 10% dibandingkan tahun 2021.
Di sisi lain, produksi minyak kita mengalami penurunan dan mencapai rata-rata 620 barel per hari (BOPD) pada tahun 2022. Untuk mengatasi penurunan ini, selain usaha eksplorasi, diperlukan teknologi EOR yang tepat dan sesuai dengan karakteristik setiap lapangan.
Namun, lapangan yang telah beroperasi selama puluhan tahun dengan produksi yang terus menurun, menghadapi kendala implementasi EOR terutama dari segi keekonomian, investasi, dan biaya operasional yang tidak kecil, serta tingginya risiko kegagalan. Oleh karena itu, KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) perlu melakukan pertimbangan matang sebelum memilih teknologi yang tepat.
“Kami hari ini melakukan kerjasama dengan VMI dengan harapan bahwa proyek pilot ini akan menunjukkan potensi Blok OSES yang masih besar dalam meningkatkan produksi nasional kita,” kata Antonius Arinto, General Manager PHE OSES.
“Kami telah bekerja sama dengan PHE OSES selama lebih dari satu tahun untuk menciptakan skema kontrak yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bersama PHE OSES, VMI, dan mitra lainnya, kami berbagi risiko dan investasi dalam mewujudkan program pilot ini. Keberhasilannya akan mendorong semangat peningkatan produksi migas di masa depan dan mencapai kemandirian energi,” ujar Muhammad Hadi Bil’id, Direktur Utama PT Valco Mulia Internasional.
“Saya melihat karakteristik industri migas di Indonesia dengan mayoritas lapangan yang mengalami penurunan produksi dan tingginya risiko implementasi teknologi baru. Saya yakin bahwa Titan Organic Oil Recovery adalah teknologi yang tepat, karena tidak memerlukan biaya modal (CAPEX) maupun operasional yang besar. Yang terpenting, teknologi ini sudah terbukti berhasil di banyak lapangan di seluruh dunia, bukan hanya dalam implementasi pilot, tetapi juga di lapangan penuh (full-field). Kombinasi antara teknologi dan investasi melalui skema No-Cure No-Pay akan mengurangi risiko bagi Pertamina sebagai pemilik Kontrak Kerjasama dengan Pemerintah,” ujar Moshe Rizal, Country Representative Viner Burch Global, yang mewakili Titan Oil Recovery sebagai pemilik paten teknologi OOR.*