BeritaAzam.com, Pekanbaru – Staf Khusus Presiden RI bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar Gracia Billy terus mendorong agar perguruan tinggi swasta di Indonesia bisa mendapatkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hal tersebut disampaikan dalam kunjungan Billy ke Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau, Rabu (14/8/2024).
Billy mengungkapkan anak-anak Indonesia sangat sulit untuk melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Dari populasi pemuda-pemudi Indonesia di usia masuk perguruan tinggi yang bisa mengakses pendidikan tinggi hanyaah sebesar enam persen, sementara 94 persen sisanya tidak bisa kuliah. “Mereka belum dapat mengakses kuliah karena masalah finansial,” tuturnya.
Hal tersebut juga akan menjadi hambatan bagi Indonesia untuk menjadi negara maju, karena hanya enam persen yang bisa mengakses pendidikan tinggi.
Oleh karena itu, Billy mendorong agar pemerintah bisa mengalokasikan APBN untuk perguruan tinggi swasta (PTS) yang dilaksanakan berbasis performa setiap PTS. Ia mengatakan, apabila APBN benar-benar dioptimalkan untuk pendidikan, maka akan sangat banyak anak Indonesia yang kuliah.
“Mereka mau masuk swasta pun mereka nggak mikir-mikir,” tukasnya.
Billy berpendapat, PTS berhak mendapatkan aliran dana dari APBN karena mahasiswa yang kuliah di sana juga adalah anak-anak Indonesia yang berhak menempuh pendidikan seperti anak-anak lainnya, baik yang kuliah di PTS maupun PTN.
“Ketika PTS nggak mendapatkan aliran APBN, itu tidak masuk di logika saya, karena kan yang sekolah di sini anak Indonesia semua,” tegasnya.
Selain itu, Billy juga mengharapkan doa dari semua yang hadir dalam kegiatan tersebut, demi perubahan strategi pada alokasi APBN selanjutnya khususnya di bidang pendidikan.
“Perubahan-perubahan itu saya harapkan nanti presiden terpilih Bapak Prabowo bisa mengambilnya atau mengimplementasikannya dengan baik,” tukasnya.
Lebih lanjut, Billy juga menuturkan jika pendidikan di PTS tidak jauh berbeda dengan PTN. Tidak sedikit alumni dari PTS yang mempunyai kualitas jauh lebih baik dibandingkan alumni PTN. Oleh karena itu, ia mengharapkan masyarakat tidak lagi mengkotak-kotakkan narasi bahwa alumni PTN selalu lebih baik daripada PTS.
“Jangan terbawa narasi bahwa alumni kampus negeri selalu lebih baik, tidak juga. Toh saya S2 dan S3 di luar negeri dari kampus swasta. Dan itu tidak menurunkan kualitas output,” tegasnya.
Kehadiran Billy ke Unilak tersebut disambut ramah oleh Rektor Unilak Prof Dr Junaidi SS MHum serta dekan-dekan di Unilak, serta civitas akademika lainnya. Dalam kunjungannya, Billy juga berbincang dan mendengarkan masukan serta saran dari para peserta yang hadir dalam diskusi bertajuk Peran Pendidikan dalam Membagun Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dalam Menyongsong Indonesia Emas 2024.
Junaidi mengucapkan terima kasih atas kedatangan Billy ke Unilak. Ia berharap, apa yang telah didiskusikan, serta harapan-harapan demi kemajuan pendidikan di Indonesia bisa terwujudkan dan terealisasikan.
“Selamat datang di Unilak, terima kasih sudah berkunjung ke universitas kami,” tutup Rektor.*