BeritaAzam.com, Pekanbaru – Lapas Kelas IIA Pekanbaru berkolaborasi dengan tim medis dari Puskesmas Sapta Taruna Kecamatan Bukit Raya di Kota Pekanbaru mengadakan upaya pencegahan penularan penyakit HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada hari Kamis (26/10/2023).
Sebanyak 11 narapidana mengikuti program Voluntary Counselling and Testing (VCT) dan menjalani pemeriksaan kesehatan (skrining).
Dr. Yulia dari tim medis Lapas Kelas IIA Pekanbaru menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya deteksi dini dan pemenuhan hak narapidana untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik.
Yulia menjelaskan bahwa dalam proses skrining HIV/AIDS dan IMS, sampel darah diambil dari narapidana. Bagi narapidana yang hasil skriningnya positif, mereka akan segera diarahkan untuk menjalani perawatan dengan metode Care Support Treatment (CST).
CST adalah suatu bentuk perawatan yang melibatkan berbagai sumber daya, pelayanan, dan dukungan yang holistik, komprehensif, dan luas untuk Orang Dengan HIV AIDS (ODHA).
“CST adalah perawatan yang melibatkan suatu jejaring sumberdaya dan pelayanan serta dukungan secara holistik, komprehensif dan luas untuk ODHA (Orang Dengan HIV Aids),” kata Yulia.
Melalui kegiatan ini, diharapkan upaya intensif dari berbagai pihak dapat mengurangi penularan dan jumlah kasus HIV/AIDS, terutama di antara narapidana di Lapas Pekanbaru.
Yulia menekankan pentingnya pemeriksaan dini, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat.
“Lebih baik memeriksakan diri sedini mungkin sehingga penanganannya bisa cepat dilakukan,” kata Yulia.
Dalam kegiatan ini, tim medis juga memberikan pengarahan dan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan sehingga narapidana dapat menjalani pola hidup sehat dan mengurangi risiko penularan HIV/AIDS dan IMS lainnya.*