Menikmati Minuman Dohot, Air Para Raja Pulau Penyengat

Gerbang masuk ke Pulau Penyengat. Dok Pribadi

BeritaAzam.com, Kepri – Dari Batam, kunjungan muhibah pengurus dan anggota SPS Riau berlanjut ke Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (1/6/2024). Rombongan disambut oleh Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur yang diwakili Sekretaris Dinas Pariwisata Kepri, Zulkifli sesaat setelah merapat di dermaga Penyengat atau dulu akrab disebut Bom Penyengat.

Berpayung ditangga Masjid “Kuning” Penyengat. Dok Pribadi

Rombongan SPS berjumlah 32 orang pemilik media ini disuguhi makanan dan minuman khas pulau penyengat, Air Dohot dan Otak otak. Kemudian peserta Bimtek diberi penjelasan soal pulau penyengat secara menyeluruh oleh Zulkifli didampingi pemandu wisata, Tilot.

Situs Istana Kantor

Zulkifli mengatakan, Pulau Penyengat atau dikenal Pulau Penyengat Inderasakti adalah sebuah pulau kecil di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pulau ini dapat ditempuh dari pusat Kota Tanjung Pinang dengan menggunakan perahu bermotor atau lebih pompong yang memerlukan waktu tempuh kurang lebih 15 menit.

 

Salah satu peninggalan Kerajaan Riau-Lingga di Pulau Penyengat yakni Istana Kantor. Dok Pribadi
Tapak Istana Kuning. Dok Pribadi
Makam Raja Hamidah atau yang dikenal Engku Putri Hamidah sang pemilik Pulau Penyengat. Dok Pribadi

“Sebagai daerah transit, kita manfaatkan potensi wisata yang ada. Sebagai daerah eks kerajaan, banyak peninggalan sejarah yang bisa dikunjungi. Alhamdulillah tingkat kunjungan wisata ke daerah ini dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2024 ini, tercatat lebih kurang 10.000 wisatawan yang datang. Kebanyakan datang dari negeri Johor, Malaysia,” ungkap Zulkifli.

Makam raja-raja

 

Minuman Bangsawan

Ke Pulau Penyengat tidak lengkap jika tidak mencicipi makanan dan minuman khas yang selalu di konsumsi para raja zaman dahulu. Minuman khas tersebut bernama Air Dohot.

BACA JUGA:  Ingin Berwisata, Umrah atau Haji? Ini Pilihan dan Waktu Terbaik Keberangkatannya

Rombongan SPS Riau saat menikmati Air Dohot yang biasa dikonsumsi kalangan bangsawan pada masa kerajaan dulu.

Air Dohot sendiri dipercaya memiliki khasiat yang baik bagi tubuh yakni sebagai pembuang panas atau sebagai pencegah panas dalam. Minuman Air Dohot juga sering disebut sebagai minumannya pengembara dunia.

Menurut Raja Aisyah Mutia Zafira, selaku owner Air Dohot Hamzah, minuman ini merupakan salah satu kuliner khas Melayu Kepulauan Riau (Kepri). Minuman ini sudah ada sejak zaman kesultanan Riau-Lingga dan biasanya disajikan sebagai sebagai hidangan penutup para raja.

“Dulunya, Air Dohot hanya bisa ditemui di istana kerajaan saja. Karena minuman tersebut merupakan salah satu resep yang disajikan hanya dalam istana saja,” ucap Zafira.

Sajian air dohot dan otak-otak khas Pulau Penyengat. Dok Pribadi

“Minuman Air Dohot ini memiliki khasiat dan rasa yang unik. Sebab, minum ini terdiri dari beberapa jenis buah yang dikeringkan, seperti buah dohot kering, kelengkeng kering, kurma, hingga kismis. Ada sekitar 10 jenis buahan untuk membuat air dohit ini. Dan semua bahan bakunya itu didatang dari luar, Timur Tengah,” sambungnya.

Dikatakannya, Air Dohot sebelum dipasarkan seperti saat sekarang, minuman tersebut hanya hanya bisa dijumpai saat perayaan hari-hari besar saja, seperti Hari Raya Idul Fitri.

“Sekarang minuman ini sudah dipasarkan secara bebas sebagai cenderamata bagi wisatawan. Namun, karena untuk mendapatkan bahan baku sulit, maka masih sedikit yang memasarkannya,” pungkasnya.

Bahan-bahan minuman air dohot terdiri dari gula, anggur, kurma merah, kismis dan lengkeng. Dok Pribadi

Usai dari Pulau Penyengat, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kota Tanjungpinang. Disini, rombongan berkesempatan mampir ke gedung PWI Kepri, dilanjut dengan anjangsana ke kediaman tokoh pers Riau, Rida K Liamsi. Kemudian rombongan meninggalkan Tanjungpinang untuk kembali nyeberang ke Kota Batam.

BACA JUGA:  Ratusan Santri Ponpes Annizam Darussalam Ikuti Tadarus Puisi Oleh Rumah Sunting

“Sesuai schedule, besok Minggu (2/6/2024) kita akan terbang ke Pekanbaru,” ucap Fitra Dayun selaku panitia kegiatan.*