Pro-kontra Piala Dunia U-20 Jadi Percakapan Terpopuler Warganet pada Januari-Maret 2023

BeritaAzam.com, Jakarta – Pro-kontra dukungan terhadap penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia menjadi percakapan terpopuler sepanjang Januari-Maret 2023. Popularitas percakapan ini mengalahkan perbincangan tentang kasus penganiayaan Mario Dandy, dugaan kasus korupsi dan pencucian uang di Kementerian Keuangan, dan kebakaran di Depo Plumpang Pertamina.

Riset triwulan pertama Respublica Institute mencatat popularitas percakapan tentang pro-kontra dukungan terhadap penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tidak dapat dilepaskan dari dominasi topik percakapan terkait “Pemerintah” (51 %). Topik ini memiliki volume percakapan terbesar (3,3 juta twit) mengalahkan topik “Hukum” (2,3 juta twit) “Pemilu” (553 ribu twit) , dan “Bencana” (335 ribu twit).

Sebagian besar percakapan di topik “Pemerintah” adalah tentang pro-kontra penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Percakapan ini mendapat dukungan dari tiga kata kunci, yaitu ‘Israel’ (1,8 juta twit), ‘FIFA’ (898 ribu twit), “Indonesia” (529 ribu twit). Ketiga percakapan ini menjadi trending topic selama 137,5 jam selama 7 hari.

“Percakapan tentang pro-kontra penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tiba-tiba menarik perhatian warganet. Kecenderungan ini terjadi pada periode akhir pengolahan data riset ini, yaitu 26-31 Maret 2023. Ledakan percakapan ini mengubah percakapan dan topik terpopuler yang diperbincangkan warganet dalam tiga bulan terakhir”, kata peneliti Respublica Institute, Teguh V. Andrew di Jakarta (4/4/2023).

Percakapan tentang pro-kontra penyelenggaraan Piala Dunia U-20 berpusat pada isu keikutsertaan tim nasional Israel dalam perhelatan sepakbola sejagat di level junior ini. Pihak yang pro penyelenggaraan Piala Dunia mempertanyakan penolakan yang muncul hanya dua bulan sebelum perhelatan dimulai. Padahal pemerintah telah melakukan persiapan yang cukup panjang dan menggelontorkan dana besar untuk pembenahan infrastruktur dan pematangan tim nasional.

Sementara pihak yang kontra menyebut keikutsertaan tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia melanggar konstitusi. Pasalnya, sebagai sebuah negara Israel dicap sebagai penjajah Palestina. Indonesia dan Israel pun tidak memiliki hubungan diplomatik. Presiden Soekarno pernah menolak pertandingan tim nasional Indonesia melawan Israel pada 1957 dan 1962.

BACA JUGA:  Ratusan Putra Terbaik Riau Ikut Seleksi Beasiswa Ustad Adi Hidayat

Pada akhirnya, FIFA memutuskan untuk menarik status tuan rumah Indonesia dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Keputusan ini pun memantik percakapan bagi warganet yang pro dan kontra. Pihak yang pro menuding penolakan sejumlah kepala daerah menjadi dasar pencabutan tuan rumah. Sementara pihak yang kontra menyayangkan keputusan ini dan menyebut alasan pembatalan status tuan rumah Indonesia karena FIFA tidak puas dengan penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan.

Sorotan Tajam terhadap Kasus Hukum

Selama Januari-Maret 2023, warganet juga menyoroti sejumlah kasus hukum yang terjadi percakapan tentang penganiayaan sadis Mario Dandy terhadap David Ozora. Percakapan ini berisi tentang kecaman warganet terhadap pelaku kekerasan dan desakan kepada aparat untuk memproses semua pelaku secara hukum. Hal ini terlihat melalui kata kunci ‘David’ (1,5 juta twit), Agnes (392 ribu twit), dan Dandy (131 ribu twit).

Peristiwa penganiayaan ini juga mendorong munculnya percakapan tentang isu korupsi dan pencucian uang yang dilakukan oleh para pegawai Kementerian Keuangan. Salah satunya adalah Rafael Alun, ayah Mario Dandy. Percakapan ini berisi tentang kecaman terhadap gaya hidup mewah sejumlah pegawai Kementerian Keuangan yang dituding warganet melakukan korupsi dan pencucian uang. Hal ini terlihat melalui kata kunci ‘300 T’ (73 ribu twit) dan ‘500 M’ (47 ribu twit).

Kasus hukum lain yang menjadi sorotan adalah pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap Brigadir Yosua. Percakapan ini muncul saat hakim menjatuhkan vonis kepada para tersangka kasus ini. Isi percakapan ini adalah apresiasi terhadap majelis hakim yang berani memberikan hukuman mati kepada Ferdy Sambo dan menjatuhkan vonis ringan kepada Brigadir Eliezer. Hal ini terlihat melalui kata kunci ‘Ferdy Sambo’ (84 ribu twit) dan ‘Richard Eliezer’ (62 ribu twit).

BACA JUGA:  Dr Chaidir Berharap Semua Dijauhkan dari 'Pandemi Virus Akal Budi'

Dari Pemilu ke Pemerintah

Riset triwulan Respublica Institute memperlihatkan terjadi tren pergeseran percakapan populer warganet dari topik “Politik” ke Pemerintahan”. Sejumlah pendukung politisi dan partai politik mulai gencar bersuara. Pada bulan Januari, “menjadi Topik paling populer. Hal ini terlihat dari kemunculan 1 tagar dan 3 kata kunci, yaitu #GusMuhaimin (95 ribu twit), ‘Gus Muhaimin Iskandar’ (100 ribu twit), Ijtima Ulama PKB (62 ribu twit), dan PKB Bersama Kades (45 ribu twit).

Namun pada Februari, “Hukum” menjadi topik terpopuler dipercakapkan warganet. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari kasus hukum Mario Dandy dan Ferdy Sambo. Secara keseluruhan kedua kasus ini menghasilkan volume percakapan mencapai 1,9 juta twit. Kasus Mario Dandy dan Ferdy Sambo juga tercatat masuk jajaran trending topic selama 105,5 jam selama 9 hari.

Sementara dominasi topik “Pemerintah” baru terjadi pada bulan Maret 2023, tetapi memiliki volume percakapan terbesar. Selain itu, terdapat topik percakapan lain yang populer, yaitu “Hukum” (382 ribu twit), terkait kasus Mario Dandy dan dugaan korupsi dan pencucian uang di Kementerian Keuangan. Di luar itu, terdapat topik populer “Bencana” (335 ribu twit), yaitu percakapan tentang kebakaran di depo Pertamina Plumpang dan Erupsi Gunung Merapi

“Secara keseluruhan, riset Respublica Institute menemukan 4 tagar dan 19 kata kunci populer pada topik Politik, Hukum, dan Pemerintahan. Seluruh tagar dan kata kunci ini menghasilkan 6,6 juta twit dan menjadi trending topic selama 507 jam. Adapun rata-rata peringkat tertinggi tagar dan kata kunci populer adalah 3,7 dan rata-rata peringkat harian adalah 14,07,” pungkas Teguh.

Riset bertajuk Tren Percakapan Populer Warganet pada Triwulan Pertama 2023 ini mengambil data pada rentang 1 Januari-31 Maret 2023 di Twitter. Seluruh data terkait tagar dan kata kunci diakses dari laman twitter-trending.com. Observasi manual terhadap tagar dan kata kunci ini dilakukan secara harian dan dikaji menggunakan melalui teknik konten analisis.*