BeritaAzam.com, Yogyakarta – Tim pengusul Sultan HB II sebagai pahlawan nasional mengadakan diskusi di Yogyakarta untuk mempersiapkan pengajuan resmi. Prof. Junaidi, guru besar bidang budaya sekaligus Rektor Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, menegaskan dalam diskusi tersebut bahwa Sultan HB II sangat layak ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Menurutnya, perjuangan Sultan HB II melawan penjajah dan membela bangsa Indonesia membuktikan kelayakan tersebut. Prof. Junaidi mendorong tim pengusul untuk segera mengajukan Sultan HB II kepada pemerintah agar segera menetapkannya sebagai pahlawan nasional. “Bukti-bukti naskah kuno terkait Sultan HB II memberikan informasi akurat tentang perjuangannya dalam membela bangsa Indonesia pada masa penjajahan,” ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, Prof. Junaidi juga menekankan pentingnya merepatriasi warisan budaya Indonesia yang dulu dibawa oleh penjajah ke negara mereka. Salah satu warisan intelektual bangsa Indonesia yang masih berada di museum dan perpustakaan di negara-negara Eropa adalah manuskrip atau naskah kuno, termasuk yang berkaitan dengan Sultan HB II yang berada di perpustakaan di Inggris. “Kita harus melakukan diplomasi dengan negara-negara eks penjajah agar segera mengembalikan manuskrip itu ke Indonesia. Indonesia memiliki hak untuk memiliki kembali manuskrip tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Trah Sultan HB II, Ananta, menjelaskan bahwa terdapat banyak bukti dalam berbagai tulisan yang bisa dijadikan referensi mengenai pentingnya peran Sultan HB II dalam berbagai bidang. Semasa hidupnya (1750–1828), Sultan HB II banyak berjasa di bidang pemerintahan, artefak di Jogja, keprajuritan, dan lainnya. “Di eranya, Sultan HB II solid dalam memperjuangkan rakyatnya dari para penjajah. Kalau membuka naskah lama, akan banyak sekali mutiara serat yang didapat dari beliau,” kata Ananta, Kamis (30/5/2024).
Ananta menjelaskan bahwa dalam pengajuan tersebut, tim mengumpulkan banyak sekali berkas dan dokumen baik yang berbentuk verbal maupun nonverbal. Semua itu akan dijadikan satu dokumen untuk dibawa ke Inggris dalam misi mengembalikan naskah dan peninggalan budaya semasa Sultan HB II. “Kami sudah banyak menggandeng tokoh dan instansi pemerintahan agar dialog dengan Inggris terwujud untuk mengembalikan naskah dan peninggalan budaya masa lalu,” ujarnya.
Pengurus Yayasan Vasatii Socaning Lokika, Suharno, menyatakan bahwa pengajuan Sultan HB II sebagai pahlawan nasional sudah dilakukan sejak 2006 dengan proses identifikasi. Pertama, pihaknya melakukan identifikasi naskah terkait dengan peran Sultan HB II dalam berbagai peristiwa, salah satunya yang paling fenomenal adalah Geger Sepehi pada 1812 silam.*