Beritaazamcom, Jakarta – Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto angkat suara menyikapi demonstrasi di berbagai daerah yang menentang kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.
Menurut Hasto, nasib Presiden Jokowi yang kurang baik karena harus menghadapi pandemi Covid-19 serta krisis global yang berimbas pada perekonomian.
“Beliau bekerja keras. Tidak ada presiden yang mempunyai kemampuan teknokratik seperti Pak Jokowi. Hanya nasibnya kurang baik,” kata Hasto saat memberi Kuliah Umum di Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Selasa 6 September 2022.
Dia menegaskan bahwa Jokowi adalah sosok yang berasal dari rakyat sehingga tahu betul masalah yang dihadapi lapisan bawah. Akan tetapi, ada perang Rusia-Ukraina, sehingga berimbas pada perekonomian termasuk sektor energi.
“Mana ada presiden yang berani mengakuisisi Rokan; Blok Mahakam dll. Semua untuk membangun kedaulatan energi dari hulu. Mana ada yang berani mengambil Freeport. Tetapi dengan kebijakan itu masih belum juga menyelesaikan karena persoalan energi ini memang sangat berat,” ucap Hasto dilansir CNNIndonesia.com.
“Pemerintah mengambil kebijakan tak mudah meskipun pemerintah sudah berjuang keras membangun kedaulatan energi,” tambahnya.
Hasto mengatakan PDIP juga telah memberi perintah kepada seluruh kadernya di daerah untuk turut memberi solusi atas masalah ekonomi yang terjadi.
Kepala daerah dan anggota legislatif dari PDIP diminta untuk melakukan realokasi anggaran untuk membantu rakyat kecil.
“Seluruh pimpinan partai di pusat dan daerah telah kami berikan guidelines untuk menerima dan berdialog dengan mereka yang berdemo akibat kebijakan yang tidak mudah tersebut. Sebab dengan dialog dapat dicari solusi bersama,” ujar Hasto.
Hasto lalu mengajak semua pihak untuk membangun situasi yang kondusif di tengah situasi yang sulit seperti sekarang.
Dengan begitu, kata Hasto, pemerintah bisa mengambil terobosan lain yang lebih optimal demi membantu masyarakat.
“Solusi yang paling baik saat ini adalah mendorong pemerintahan Pak Jokowi agar kemiskinan tidak bertambah, mendorong penciptaan lapangan kerja, dan apa yang dilakukan Pak Jokowi sudah on the track,” kata Hasto.*